JAKARTA, KRONOLOGIS.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk menahan diri dari gaya hidup mewah atau pamer kekayaan (flexing). Hal ini disampaikan Tito saat menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintahan se-Wilayah Sumatera 2025 di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Senin (22/9/2025).
Menurut Tito, perilaku pejabat yang tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat justru bisa memicu kecemburuan sosial dan keresahan di masyarakat.
“Jangan menunjukkan gaya hidup mewah, karena itu akan menimbulkan kemarahan publik di tengah kondisi masyarakat yang sedang kesulitan,” kata Tito dalam arahannya.
Tito menekankan pentingnya kepala daerah menjaga sikap, komunikasi, dan gaya hidup. Ia mengingatkan, masyarakat akan mudah tersulut jika melihat pejabat justru berfoya-foya saat rakyat berjuang menghadapi tekanan ekonomi.
Selain itu, Mendagri juga meminta kepala daerah untuk lebih peka terhadap dinamika sosial, keamanan, dan ketertiban umum. Ia menilai gejolak di masyarakat sering kali dipicu oleh arogansi maupun penyalahgunaan kewenangan pejabat daerah.
“Kepala daerah harus betul-betul tanggap, jangan sampai ada kesan arogan. Justru dengan mendengar dan peka terhadap persoalan di masyarakat, stabilitas daerah bisa lebih terjaga,” ujarnya.
Rakor ini dihadiri para gubernur, bupati, dan wali kota se-Sumatera. Agenda tersebut menjadi wadah koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat pelayanan publik serta menjaga stabilitas sosial politik di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.








